Senin, 27 Juni 2011

jejak 2010

2010, ketika itu aku masih kelas 11. Entah apa yang harus kukatakan untuk mendeskripsikan tahun itu. Tahun belajar? ah, kurasa sangat tidak cocok bila kukatakan begitu. Tahun menganggur? tentu bukan. Tahun menjemukan? mustahil! buktinya, aku terkadang merindukan saat-saat itu lagi. Tahun menggembirakan? tidak sepenuhnya begitu. Aku masih ingat ketika aku harus menanggung beban pikiran yang sangat berat di tahun itu, dan itu bukan sesuatu yang menyenangkan. Ahh, yang jelas ada beribu cerita berjuta makna disana. Mengingat kejadian-kejadian pada tahun itu membuatku tersenyum sendiri. Senyum bahagia, sering pula senyum malu. Bersyukur pasti, karena Allah telah memberikan nikmat-Nya yang tiada duanya lewat masa-masa itu.

Sering sekali bangun kesiangan, terlambat sholat shubuh, itulah aku waktu itu. Pagi menjadi kurang menyenangkan karena biasanya aku harus tiba pada jam ke-0. Praktis aku hanya punya waktu sebentar untuk bersiap-siap menuju sekolah. Belum lagi ditambah waktu perjalanan. Akibatnya aku sering meninggalkan sarapanku. Sampai di sekolah pun aku masih terlambat. Bukannya mau belajar pagi, bukannya mau bersih-bersih kelas, bukannya punya janji dengan teman, tujuanku berangkat jam ke-0 tidak lain adalah untuk membicarakan acara sekolah bersama 3 orang temanku. Aku dan 3 temanku memang diamanahi sesuatu yang tidak ringan. Maka konsekuensinya kami harus mempersiapkan segalanya dengan baik. Karena ketiga temanku semuanya orang sibuk, kami memutuskan untuk bertemu di jam ke-0 setiap hari non PM. PM adalah Pendalaman Materi, dilakukan pada jam ke-0. hari selasa, rabu, dan kamis. Jadi tiap hari aku harus berangkat jam ke-0. Tiga hari untuk belajar dan tiga hari untuk pusing memikirkan acara sekolah. Padahal itu masih pagi. Sungguh terlalu! itupun masih dilanjutkan pada jam 07.15-14.00. Tak ada yang berpikir fisika dan pelajaran lain itu semudah membalikkan tangan kan? begitu juga aku. Belum lagi ditambah pikiran acara OSIS sekolah. Nah, disana lah lengkap pusingku. 14.00-maghrib, waktu menyenangkan untuk anak sekolah, tapi bukan anak sekolahku. Entah bagaimana siswa sekolahku sangat anti pulang pada jam awal. Selalu saja ada kegiatan yang harus dilakukan pada waktu-waktu tersebut. Kadang memang harus, kadang juga diharus-haruskan Maka tidak mustahil pada jam 8 malam puluhan motor masih terparkir di sekolahku. Beruntung bagi kami bisa pulang sebelum maghrib. Tapi biasanya itu hanya 2 atau tiga kali dalam seminggu. Pulang jam 2? jangan harap. Keadaan seperti itu dalam satu tahun mungkin hanya terjadi sebanyak hitungan jari. Seperti itulah siswa kelas 11 di sekolahku, seperti itulah aku saat itu.

<bersambung ke "Cahaya Janji">

1 komentar: