Banyak yang menarik dari ujung hari ini. Pucang, payaman, magelang, temanggung, dari pagi sampai malam, delapan rumah kami kunjungi. Satu rumah teman ortu, tujuh lainnya rumah saudara. Dari tujuh itu, satu rumah tak direncanakan. Niat bertanya arah pada orang di pinggir jalan, ternyata yg ditanya masih saudara. Mampirlah kami, tak ada lima menit. Lalu ada yg menarik juga di enam rumah lain. Lima dari enam mengajak kami untuk makan. Ya, makan besar. Agaknya rumah satunya ingin menawarkan pula bila tak terhalang jumatan. Padahal jumlah kami tak tanggung-tanggung, delapan orang.
Memang adat di daerah-daerah itu menjamu dgn makan besar. Dari lima
tawaran itu, tiga kami terima. Tiga piring nasi kami dapat. Dua makan
siang, satu makan malam. Mungkin jika perut kami sebanyak perut sapi,
dua piring di rumah lain bisa kami lahap. Betapa.
Padahal jamuannya sungguh enak. Sederhana tapi penuh citarasa, makanan desa tapi mendunia, nikmat. Jika itu rumahku, jika aku kuat, pasti kuhabiskan semuanya..
Keluarga di Pucang ini salah satunya. Delapan belas tahun umurku, baru satu kali ini aku kesana..
Mbahku (harusnya lek, tapi lebih baik kupanggil mbah), yang putri umurnya 72, yg kakung umurnya 82.. Alhmdulillah beliau berdua sehat. Mbah kakung malah super sehat, umur kepala delapan masih mengendarai motor sendiri. Aktivitas sehari-hari lancar. Subhanallah.
Begitulah. Semuanya saudara jauh, bertahun pun belum tentu bertemu, bahkan beberapa baru pertama kutemui. Tapi sungguh hangat. Ikhlas yang menentramkan tamu. Semoga beliau-beliau dimuliakan Allah, amiin.
Kawan, jika hcl gastrinmu meningkat, cobalah ujung ke mereka.. Pasti lalulintas kardiakmu kan ramai kembali^_^
*tapiesensisilaturrahimtentubukanitu
hahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar