Bola itu bundar.
berawal dari ingin punya, bukan pinjam, dulu.
kini, enam bulan kemudian,
ia bergulir lagi,
kesana kemari di lapangan biru,
melepas rindu di setiap operan,
menghilangkan kelu saat ada tendangan,
memberi senyum pada tiap tangkapan.
Bola itu bundar,
catnya saja sudah pudar.
Dulu ia bermacam warna, sekarang sewarna saja.
Seperti kami,
kami memang beragam, tapi waktu menjadikan kami satu,
ya, satu yang padu.
Bola itu bundar
Ia hanya sekedar bola,
tapi masih kubawa, kujaga,
hanya untuk menghormati kalian, angkatan keren tak terkira.
~ditemani kelap-kelip panah, 241211~

Tidak ada komentar:
Posting Komentar